Kiat-kiat Keamanan bagi mereka yang baru pindah agama dari Islam ke Katolik

Dari pengalaman kami, kami dapat memberikan beberapa saran keselamatan bagi seseorang yang berpindah dari agama lain ke Katolik atau hidup dalam rezim ateis.

Perintah pertama bagi mereka yang menjadi Kristen adalah mengasihi dan peduli kepada semua orang.

Saat Anda melindungi diri sendiri atau dipaksa untuk membela diri, Anda harus selalu mengasihi. Kasihilah bahkan mereka yang menyakiti Anda, ingatlah bahwa Anda dipanggil untuk mengasihi bahkan mereka yang bukan teman Anda.

Yesus mengajarkan kita:
“Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.
“Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
5:45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.
5:46 Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?
5:47 Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allahpun berbuat demikian?
5:48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.”

1) JANGAN CERITAKAN PERTOBATAN ANDA PADA ORANG LAIN
Jangan beritahu keluarga atau teman Anda tentang pertobatan sampai Anda hidup sendiri.

2) JANGAN TINGGALKAN JEJAK
Jangan tinggalkan jejak pada komputer, telepon pintar, SMS, buku, atau buku harian Anda. Hapus riwayat perangkat Anda dan perhatikan cadangan telepon atau email otomatis. Kosongkan tempat sampah dan folder posting/email yang dihapus. Perhatikan gambar cetak, kartu suci, dan doa.

3) JANGAN MEMBUAT PERUBAHAN TERLALU TERLIHAT
Hindari perubahan mendadak dalam pakaian atau perilaku. Perubahan yang terlalu cepat dapat menyebabkan reaksi berbahaya dalam keluarga atau lingkungan sosial Anda.

4) LEBIH BAIK JIKA TIDAK ADA YANG MELIHAT ANDA KETIKA ANDA PERGI KE MISA KUDUS ATAU BERDOA.

Selalu pilih saat-saat ketika Anda sendirian dan, jika Anda pergi ke gereja, berhati-hatilah. Jika memungkinkan, pergilah ke tempat yang tidak Anda kenal.

5) JIKA ANDA TIDAK DAPAT DIBAPTIS SEGERA…
Tuhan melihat hati Anda dan, jika ada risiko besar bagi hidup Anda atau anggota keluarga Anda, Anda harus tahu bahwa jika terjadi bahaya kematian, Anda dapat menerima baptisan dari orang Kristen mana pun. Siapa pun yang membaptis Anda, lakukanlah dengan air sambil berkata, “Aku membaptismu dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus”.

6) PERHATIKAN PARA PENERJEMAH DAN MEDIATOR BUDAYA
Jika Anda berada di kamp pengungsian, terutama di negara-negara Muslim, perhatikan para penerjemah (bahkan mereka yang berasal dari organisasi Barat). Jangan berbicara tentang perpindahan agama secara tidak perlu. Jika Anda berada di kamp penerimaan di Eropa, berhati-hatilah terhadap mediator budaya dan penerjemah. Jika Anda harus mencari suaka politik karena perpindahan agama Anda, carilah bantuan dari operator Kristen dan pastikan bahwa terjemahan tersebut tidak diubah untuk merugikan Anda.

7) GUNAKAN BAHASA YANG BERBEDA
Jika Anda mencari bantuan terkait risiko yang Anda hadapi karena Anda sekarang seorang Kristen, jika memungkinkan, gunakan bahasa selain bahasa Anda sendiri untuk meminta bantuan.

8) INTERNET dan SINYAL SATELIT
Pelajari cara menggunakan proxy dan VPN untuk menjelajah dengan lebih anonim. Atau gunakan mode penjelajahan pribadi Edge, Chrome, Firefox, dll. Bersihkan riwayat Anda dan hafalkan (dalam benak Anda) alamat situs web Kristen yang menarik minat Anda. Berhati-hatilah untuk tidak menyetel saluran satelit Anda ke saluran Kristen. Jika Anda menggunakan media sosial, buat sub-profil yang tidak dapat dikenali, tetapi jangan menautkannya ke nomor telepon.

frerecharles

Doa Penyerahan (Charles de Foucauld)